Sabtu, 11 April 2009

Sabtu, 10 Januari 2009

RPP AQIDAH AKHLAK KL IX

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


MTs : MTs Miftahul Huda Kuripan
Mata Pelajaran : Aqidah Akhlak
Kelas / Semester : IX / Gasal
Standar Kompetensi :1. Meningkatkan keimanan kepada hari akhir dan alam ghoib yang masih berhubungan dengan hari akhir.
Kompetensi Dasar : 1.1. Menjelaskan pengertian beriman kepada hari akhir
1.2. Menunjukkan bukti/dalil kebenaran akan terjadinya hari akhir
1.3. Menjelaskan berbagai tanda dan peristiwa yang berhubungan dengan hari akhir.
1.4. Menjelaskan macam-macam alam ghoib yang berhubungan dengan hari akhir
1.5. Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap hari akhir.
Indikator : 1. Menjelaskan pengertian hari akhir
2. Menunjukkan dalil naqli tentang hari akhir
3. Menjelaskan hari akhir menurut Ilmu Pengetahuan (dalil aqli)
4. Menyebutkan nama-nama lain hari akhir
5. Menjelaskan berbagai tanda dan peristiwa yang berhubungan dengan datangnya hari akhir.
6. Menjelaskan alam ghoib yang berhubungan dengan alam ghoib
7. Menjelaskan fingsi Iman kepada hari akhir
8. Menjelaskan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap hari akhir
Alokasi waktu : 14 x 40 menit ( 7 kali tatap muka)
A. Kegiatan Pembelajaran
Siswa dapat :
Menjelaskan pengertian hari akhir.
Menjelaskan pengertian iman kepada hari akhir
Melafalkan dan menuliskan dalil naqli dan dalil aqli yang menerangkan tentang hari akhir
Menyebutkan nama-nama lain hari akhir
Menyebutkan berbagai tanda dan peristiwa yang berhubungan dengan datangnya hari akhir.
Menjelaskan alam ghoib yang berhubungan dengan hari akhir
Menjelaskan fingsi Iman kepada hari akhir
Menjelaskan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap hari akhir
B. Materi Pembelajaran
a. Pengertian hari akhir.
b. Dalil naqli dan dalil aqli yang menerangkan tentang hari akhir
c. Nama lain hari akhir
d. Tanda-tanda akan datangnya hari akhir
e. Alam ghoib yang berhubungan dengan hari akhir
f. Fungsi Iman kepada hari akhir
g. Perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap hari akhir

C. Metode Pembelajaran
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Diskusi
d. Penugasan
e. Inquiri
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1
Pendahuluan
Appersepsi : Mengingat kembali tentang rukun iman.
Motivasi : Apabila materi ini dikuasai maka diharapkan siswa dapat lebih mempercayai bahwa hari akhir pasti akan datang.
Kegiatan inti
Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru (tugas mencari materi dari buku paket atau buku penunjang lainnya yang menerangkan tentang pengertian hari akhir serta dalil Naqli dan dalil Aqli tentang terjadinya hari akhir.
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan tentang pengertian beriman kepada hari akhir.
Peserta didik dengan dipandu oleh guru melafalkan dan menulis dalil Naqli yang berkaitan dengan hari akhir dan dijelaskan untuk memahami isinya.
Peserta didik diberi penjelasan tentang alam dan planet yang pada mulanya ada kemudian berangsur - angsur akan rusak ataupun mati sehingga bisa menambah kepercayaan akan terjadinya hari akhir.

Penutup
Peserta didik membuat rangkuman tentang pengertian dan bukti akan terjadiny hari akhir baik secara Aqli maupun Naqli.
Peserta didik diberi tugas untuk menghafal QS Al – Qoriah berikut terjemahnya.

Pertemuan 2
Pendahuluan
Appersepsi : Mengingat kembali mengenai iman kepada hari akhir beserta bukti adanya hari akhir.
Motivasi : Apabila pesrta didik dapat lebih memahami nama – nama lain hari akhir, maka akan dapat menyadarkan dirinya bahwa hari akhir sebagai kehidupan yang kekal bagi kehidupan manusia.

Kegiatan inti
a. peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru tentang nama – nama lain hari akhir, yang kemudian mencariny dalam buku paket dan juga Al – Qur ’an terjemah untuk dapat lebih mengetahui dan mengembangkannya sehingga memahami dari masing – masing namahari akhir yang disebutkan di dalam Al – Qur’an.
b. Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan secara bergantian mengenai arti dan maksud dari nama – nama hari akhir.
c. Peserta didik dan guru secara bersama – sam a memberikan appersepsi dan membahas nama – nama hari akhir

Penutup
a. Peserta didik membuat rangkuman materi mengenai nama – nama lain dari hari akhir.
b. Peserta didik dan guru melakuan refleksi.

Pertemuan 3
Pendahuluan
Appersepsi : Mengingat kembali mengenai nama – nama lain dari hari akhir.
Motivasi : Apabila peserta didik mengetahui adanya tanda – tanda hari akhir maka akan mendorong peserta didik untuk sebanyak mungkin berbuat baik dan sejauh mungkin meninggalkan perbuatan dosa.

Kegiatan Inti
Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru, berdasarkan penjelasan guru peserta didik ditugaskan untuk mencari tanda – tanda kecil dari hari akhir yang ada di sekitar kehidupannya.
Peserta didik diberikan tugas untuk mencari tanda – tanda besar dari hari akhir yang disebutkan dalam hadis Rasul.
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan tanda – tanda kecil ataupun besar dari hari akhir.
Peserta didik dan guru bersama – sama membahas tentang tanda – tanda hari akhir.

Penutup
Peserat didik membuat rangkuman tentang tanda – tanda hari akhir.
Memberikan kesimpulan terhadap materi.

Pertemuan 4 dan 5
Pendahuluan
Appersepsi : Mengingat kembali mengenai tanda – tanda hari akhir.
Motivasi : Jika peserta didik memahami materi ini dengan baik maka akan menjadikan peserta didik bersikap hati – hati dalam hidup di dunia sehingga akan selalu taat kepada petunjuk – petunjuk agama.

Kegiatan inti
Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru, untuk dikembangkan dengan mencari materi yang ada dalam buku – buku lainyang relevan.
Peserta didik secara berkelompok mengkomunikasikan secara lisanmengenai alam ghoib yang berhubungan dengan hari akhir.
Secara berkelompok pula peserta didik mendiskusikan tentang ”mengapa peradilan di dunia tidak sama dengan peradilan di akhirat dalam hal keadilan keputusannya?”
Peserta didik dan guru secara bersama membahas alam ghaib yang berhubungan dengan hari akhir.

Penutup
Memberikan kesimpulan tentang alam ghaibyang berhubungan dengan hari akhir
Memberikan post tes
Memberikan tugas kepada peserta didik untuk mencari macam-macam surga dan macam-macam neraka

Pertemuan 6
Pendahuluan
Apersepai : Memberikan umpan balik kepada peserta didik tentang materi-materi yang disajikan pada pertemuan sebelumnya.
Motivasi : Agar peserta didik dapat selalu berusaha menjadi manusia yang baik selama hidupnya didunia maka peserta didik hendaknya memahami fungsi dan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap hari akhir.

Kgiatan Inti
Mem,berikan penjelasan kepada peserta didik tentang perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap hari akhir
Meminta kepada para siswa untuk memberikan contoh perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap hari akhir
Peserta didik mempresentasikan contoh yang dibuat untukdibahas
Pesrta didik bersama dengan guru membahas contoh yang dipresentasikan masing-masing siswa

Penutup
Memberikan kesimpulan terhadap materi yang dibahas
Memberikan tugas kepada siswa untuk memperhatikan kahidupan di lingkungannya masing-masing untukmencatat sebuah kasus tentang sifat ketamakan manusia dan menceritakan secara singkat sebab dan akibatnya.

Pertemuan 7
Pendahuluan
Apersepsi : Mengingat kembali mengenai materi iman kepada hari akhir dan alam ghaib yang berhubungan dengan hari akhir
Motivasi : Peserta didik hendaknya berusaha dapat menyelesaikan soal yang diberikan yang berkaitan dengan iman kepada hari akhir dan alam ghaib yang berhubungan dengan hari akhir.

Kegiatan Inti
Peserta didik diminta untuk mempersiapkan kerta ulangan dan peralatan tulis secukupnya di atas meja karena akan dilaksanakan ulangan harian.
Peserta didikdiberikan lembar soal ulangan harian.
Peserta didik diingatkan mengenai waktu pengerjaan soal ulangan harian, serta diberi peringatan bahwa ada sangsi jika peserta didik mencontek
Guru mengumpulkan kertas ulangan harian jika waktu ulangan harian sudah selesai.

Penutup
E. Sumber Belajar
a. Buku paket ”Membangun Aqidah Akhlaq” untuk kelas IX MTs halm. 3-17
b. LKS
c. Qur’an Terjemah

F. Penilaian
1. Teknik : Tugas individu, Ulangan harian (Tes tertulis)
2. Bentuk Instrumen : Soal pilihan ganda dan uraian singkat
3. Soal-soal :

˜ TES FORMATIF /ULANGAN HARIAN ™
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar dari soal berikut ini !
1. Hari hancurnya alam semesta disebut ....
a. alambarzakh c. yaumul-ba'as
b. yaumus-sd'ah d. yaumul-kubra
2. Masa kehidupan manusia setelah mati disebut yaumul-dkhir karena ....
a. itulah hari yang terakhir, tidak ada hari setelah itu
b. hari itulah hari yang paling agung
c. saat itu manusia diberi balasan atas amalnya
d. setiap manusia pasti mengalaminya
3. Baik atau buruk balasan yang diterima manusia padayaumul-akhir tergantung pada ....
a. saat itu juga c. keberuntungan saja
b. baik atau buruknya nasib d. amalnya ketika hidup di dunia
4. Iman kepada hari akhir haras dapat dibuktikan dengan ....
a. kesungguhan hati c.sikap dan perbuatan sehari-hari
b. kemantapan hati d.pembacaan dua kalimah syahadat
5. Iman kepada hari akhir adalah salah satu ....
a. pokok ibadah c.rukun Islam
b. pokok kepercayaan d.kesucian hati seseorang
6. Saat hancurnya alam semesta disebut ....
a. yaumul-dkhir
b. yaumul-ba'as
c. yaumus-sd'ah
d. yaumulhasyr
7. Hari kiamat juga disebut yaumul-khulud, artinya ....
a. hari yang mulia ;
b. hari yang menyenangkan
c. hari yang kekal
d. hari yang menyedihkan
8. Berikut ini yang bukan merupakan nama-nama surga adalah ....
a. 'adn
b. na'im
c. hawiyah
d. firdaus
9. Berikut ini yang bukan merupakan nama-nama neraka adalah ....
a. wail
b. ma'wa
c. saqar
d. jahanam
10. Hari kiamat juga dinamakan yaumul-mizan, artinya ....
a. hari perhitungan amal
b. hari pembalasan amal
c. hari penimbangan amal
d. hari penyempurnaan amal
11. Kiamat sugra seseorang terjadi pada waktu ....
a. lahirkedunia c. terjadinya kiamat kubra
b. kematiannya d. saat tidak sadarkan diri
12. Kiamat kubra disebut juga ....
a. yaumus-sd'ah c. yaumul-ba'as
b. yaumul-dkhir d. yaumul-jazd'
13. Alam barzakh dialami setiap manusia ....
a. sebelum ia lahir ke dunia
b. setelah ia menjalani perhitungan amal
c. setelah iamati
d. setelah bangkit dari alam kubur
14. Manusia berada di Mahsyar pada ....
a. yaumul-ba'as c. yaumud-dunya
b. yaumul-jazd' d. yaumul-hasyr
15. Malaikat yang bertugas mencatat amal baik dan buruk manusia adalah .
a. Malaikat Raqib dan Atid
b. Malaikat Jibril
c. Malaikat Munkar dan Nakir
d. Malaikat Ridwan
16.Manusia menuju Mahsyar setelah ....
a. menjalani hisab c. bangkit dari alam kuburnya
b. menjalani mizan d. selesai hisab dan mizan
17. Yaumul-akhir dibagi menjadi....
a. duatahap c. empattahap
b. tiga tahap d. lima tahap
18. Tahap terakhir dari yaumul-dkhir adalah ....
a. yaumul-ba 'as
b. yaumul-hasyr
c. yaumul-hisdb dan yaumul-mizdn
d. yaumul-jazd'
19. Manusia dapat berusaha mencapai surga pada waktu ....
a. bangkit dari alam kuburnya
b. masih hidup di dunia
c. hisab akan dilaksanakan
d. selesai hisab dan mizan
20. Yang dialami manusia pada yaumul-jazd' ialah ....
a. merasakan nikmatnya surga
b. merasakan pedihnya siksa neraka
c. menerima balasan amalnya
d. dihisab dan ditimbang amalnya


B. Jawablah pertanyaan berikut secara singkat dan tepat!
1. Jelaskan secara singkat pengertian iman kepada hari akhir!
2. Apakah yang dimaksud reinkarnasi?
3. Mengapa kehidupan orang beriman di dunia bagaikan hidup dalam penjara?
4. Mengapa kehidupan orang kafir di dunia ini bagaikan hidup di surga?
5. Bagaimanakah kehidupan pada hari akhir jika dibandingkan dengankehidupan di dunia?
6. Apakah yang dimaksud alam barzakh?
7. Apa pula yang dimaksud Mahsyar?
8. Dibagi menjadi berapa tahap yaumul-dkhir itu? Jelaskan!
9. Apakah bukti yang dijadikan dasar perhitungan dan pertimbangan amalmanusia di hari akhir?
10.Apakah yang dimaksud yaumul-hasyr itu?

Kunci Jawab :
A. 1. b 6. c 11. b 16. c
2. a 7. c 12. b 17. d
3. d 8. c 13. c. 18. c
4. c 9. b 14. a 19. b
5.. b 10. c 15. a 20. c
B. 1.Beriman kepada hari akhir berarti meyakini dengan sepenuh hati adanya pembalasan amal perbuatan manusia selama hidup di dunia.
2. Reingkarnasi adalah penjelmaan roh manusia yang telah mati.
3. Karena orang yang beriman akan selalu bersikap hati-hati terhadap kehidupan di dunia ini.
4. Karena orang yang tidak beriman akan melakukan apa saja yang ia mau, tanpa memikirkan hal itu dosa atau tidak.
5. Kehidupan hari akhir kekal tetapi kalau kehidupan dunia bersifat sementara.
6. Alam barzah atau alam kubur yaitu batas pemisah antara kahidupan didunia dan kehidupan diakherat
7. Mahsar yaitu tempat berkumpulnya manusia setelah bangkit dari alam kubur.
8. Yaumul akhir dibagi menjadi 5, yaitu : alam barzah, yaumul ba’as, yaumul hasyr, yaumul mizan dan yaumul hisab, serta surga dan neraka.
9. Amal manusia selama ia masih hidup
10. Yaumul hasyr yaitu hari penyesalan bagi orang yang tidak beriman.









Purwodadi, .................................
Mengetahui,
Kepala Madrasah Guru Mata Aqidah Akhlaq





Syihab Al Ghozie Dra. Anis Husainiyah
NIP. 150267145

RPP MATEMATIKA KL XII-IPA

  • RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
    (RPP)


    Nama Sekolah : Madrasah Aliyah
    Mata Pelajaran : Matematika
    Kelas / Program : XII / IPA
    Semester : Ganjil


    Standar Kompetensi : 1. Menggunakan konsep integral dalam pemecahan masalah.
    Kompetensi Dasar : 1.1. Memahami konsep integral tak tentu dan integral tentu.
    Indikator : 1. Menentukan integral tak tentu dari fungsi aljabar dan trigonometri.
    2. Menjelaskan integral tertentu sebagai luas daerah di bidang datar.
    3. Menentukan integral tentu dengan menggunakan sifat-sifat (aturan) integral.
    Alokasi Waktu : 10 jam pelajaran (5 pertemuan).
    A. Tujuan Pembelajaran
    a. Peserta didik dapat menentukan integral tak tentu dari fungsi aljabar dan trigonometri.
    b. Peserta didik dapat menjelaskan integral tertentu sebagai luas daerah di bidang datar.
    c. Peserta didik dapat menentukan integral tentu dengan menggunakan sifat-sifat (aturan) integral.
    B. Materi Ajar
    a. Aturan rantai untuk mencari turunan fungsi.
    b. Pengertian integral.
    c. Integral tak tentu.
    d. Integral tertentu.
    C. Metode Pembelajaran
    Ceramah, tanya jawab, diskusi.
    D. Langkah-langkah Kegiatan
    Ø Pertemuan Pertama dan Kedua
    Pendahuluan
    Apersepsi : Mengingat kembali materi mengenai turunan dari fungsi aljabar dan fungsi trigonometri.
    Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat mengetahui cara menentukan integral tak tentu dari fungsi aljabar dan trigonometri.
    Kegiatan Inti
    a. Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru (selain itu misalkan dalam bentuk lembar kerja, tugas mencari materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan lingkungan, atau pemberian contoh-contoh materi untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb) mengenai cara menentukan integral tak tentu dari fungsi aljabar dan trigonometri berdasarkan aturan pengintegralan, kemudian antara peserta didik dan guru mendiskusikan materi tersebut (Bahan: buku paket, yaitu buku Matematika SMA dan MA ESIS Kelas XII Semester Ganjil Jilid 3A, karangan Sri Kurnianingsih, dkk, hal. 5-11 mengenai aturan rantai untuk mencari turunan fungsi, hal. 12 mengenai pengertian integral, hal. 13-25 mengenai integral tak tentu, yang terdiri dari hal. 15-17 mengenai cara menentukan turunan fungsi trigonometri, hal. 17-18 mengenai cara menentukan integral fungsi trigonometri, hal. 18-20 mengenai cara menentukan rumus fungsi jika turunan fungsi dan nilai fungsi diketahui, dan hal. 20-25 mengenai cara menentukan persamaan kurva jika diketahui turunannya dan sebuah titik pada kurva).
    b. Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan mengenai cara menentukan integral tak tentu dari fungsi aljabar dan trigonometri.
    c. Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket pada hal. 6-8 mengenai penggunaan aturan rantai untuk mencari turunan fungsi, hal. 9-10 mengenai penentuan nilai stasioner dan jenis titik stasioner dari fungsi yang turunannya menggunakan aturan rantai, hal. 14 mengenai penentuan integral tak tentu, hal. 16 mengenai penentuan turunan dari fungsi trigonometri, hal. 18 mengenai penentuan integral fungsi trigonometri, hal. 18-19 mengenai penentuan rumus fungsi jika turunan fungsi dan nilai fungsi diketahui, dan hal. 20-21 mengenai penentuan persamaan kurva jika diketahui turunannya dan sebuah titik pada kurva.
    d. Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai penggunaan aturan rantai untuk mencari turunan fungsi, penentuan nilai stasioner dan jenisnya dari suatu fungsi, penentuan integral tak tentu, penentuan turunan dari fungsi trigonometri, penentuan integral fungsi trigonometri, penentuan rumus fungsi jika turunan fungsi dan nilai fungsi diketahui, dan penentuan persamaan kurva jika diketahui turunannya dan sebuah titik pada kurva, dari “Aktivitas Kelas“ dalam buku paket hal. 7, 9, 10, 14-15, 17, 18, 19-20, dan 21 sebagai tugas individu.
    e. Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal dari “Aktivitas Kelas” dalam buku paket pada hal. 7, 9, 10, 14-15, 17, 18, 19-20, dan 21.
    f. Peserta didik mengerjakan beberapa soal latihan dalam buku paket hal. 10-11 dan 22-25 sebagai tugas individu.
    Penutup
    a. Peserta didik membuat rangkuman dari materi mengenai aturan rantai untuk mencari turunan fungsi, pengertian integral, dan integral tak tentu dari fungsi aljabar dan trigonometri.
    b. Peserta didik dan guru melakukan refleksi.
    c. Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR) berkaitan dengan aturan rantai untuk mencari turunan fungsi, pengertian integral, dan integral tak tentu dari fungsi aljabar dan trigonometri dari soal-soal latihan dalam buku paket pada hal. 10-11 dan 22-25 yang belum terselesaikan di kelas atau dari referensi lain.
    Ø Pertemuan Ketiga dan Keempat
    Pendahuluan
    Apersepsi : - Mengingat kembali mengenai turunan fungsi aljabar dan trigonometri dan aturan pengintegralan (integral tak tentu).
    - Membahas PR.
    Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan integral tertentu sebagai luas daerah di bidang datar dan menentukan integral tentu dengan menggunakan sifat-sifat (aturan) integral.
    Kegiatan Inti
    a. Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru (selain itu misalkan dalam bentuk lembar kerja, tugas mencari materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan lingkungan, atau pemberian contoh-contoh materi untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb) mengenai keadaan lingkungan yang berhubungan dengan luas daerah serta penjelasan integral tertentu sebagai luas daerah di bidang datar dan cara menentukan integral tentu dengan menggunakan sifat-sifat (aturan) integral, kemudian antara peserta didik dan guru mendiskusikan materi tersebut (Bahan: buku paket, yaitu buku Matematika SMA dan MA ESIS Kelas XII Semester Ganjil Jilid 3A, karangan Sri Kurnianingsih, dkk, hal.26-35 mengenai integral tertentu, yang terdiri dari hal. 26-29 mengenai luas sebagai limit suatu jumlah, hal. 29-30 mengenai pengertian integral tertentu, hal. 31 mengenai teorema dasar kalkulus, dan hal. 32-35 mengenai sifat-sifat integral tertentu).
    b. Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan penjelasan mengenai integral tertentu sebagai luas daerah di bidang datar dan menentukan integral tentu dengan menggunakan sifat-sifat (aturan) integral.
    c. Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket pada hal. 29-30 mengenai cara menyatakan luas daerah di bidang datar dengan integral tertentu, dan hal. 32-33 mengenai penghitungan integral tentu dengan menggunakan sifat-sifat (aturan) integral
    d. Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai penggunaan limit jumlah untuk menghitung luas daerah pada bidang datar, penggunaan integral tertentu untuk menyatakan luas daerah pada bidang datar, dan penentuan/penghitungan integral tertentu, dari “Aktivitas Kelas“ dalam buku paket hal. 29, 30, 32, 34 sebagai tugas individu.
    e. Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal dari “Aktivitas Kelas” dalam buku paket pada hal. 29, 30, 32, 34.
    f. Peserta didik mengerjakan beberapa soal latihan dalam buku paket hal. 34-35 sebagai tugas individu.
    g. Peserta didik dapat mengerjakan soal-soal mengenai integral tertentu pada kuis yang dilakukan.
    h. Peserta didik diingatkan untuk mempelajari kembali materi mengenai aturan rantai untuk mencari turunan fungsi, pengertian integral, integral tak tentu, dan integral tertentu untuk menghadapi ulangan harian pada pertemuan berikutnya.
    Penutup
    a. Peserta didik membuat rangkuman dari materi mengenai aturan rantai untuk mencari turunan fungsi, pengertian integral, integral tak tentu, dan integral tertentu.
    b. Peserta didik dan guru melakukan refleksi.
    c. Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR) berkaitan dengan materi integral tertentu dari soal-soal latihan dalam buku paket hal. 34-35 yang belum terselesaikan di kelas atau dari referensi lain.
    Ø Pertemuan Kelima
    Pendahuluan
    Apersepsi : Mengingat kembali mengenai aturan rantai untuk mencari turunan fungsi, pengertian integral, integral tak tentu, dan integral tertentu.
    Motivasi : Agar peserta didik dapat menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan materi mengenai aturan rantai untuk mencari turunan fungsi, pengertian integral, integral tak tentu, dan integral tertentu.
    Kegiatan Inti
    a. Peserta didik diminta untuk menyiapkan kertas ulangan dan peralatan tulis secukupnya di atas meja karena akan diadakan ulangan harian.
    b. Peserta didik diberikan lembar soal ulangan harian.
    c. Peserta didik diingatkan mengenai waktu pengerjaan soal ulangan harian, serta diberi peringatan bahwa ada sanksi bila peserta didik mencontek.
    d. Guru mengumpulkan kertas ulangan jika waktu pengerjaan soal ulangan harian telah selesai.
    Penutup
    Peserta didik diingatkan untuk mempelajari materi berikutnya, yaitu tentang pengintegralan dengan substitusi.
    E. Alat dan Sumber Belajar
    Sumber :
    - Buku paket, yaitu buku Matematika SMA dan MA ESIS Kelas XII Semester Ganjil Jilid 3A, karangan Sri Kurnianingsih, dkk, hal. 5-11, 12, 13-25, 26-35.
    - Buku referensi lain.
    Alat :
    - Laptop
    - LCD
    - OHP
    F. Penilaian
    Teknik : tugas individu, kuis, ulangan harian.
    Bentuk Instrumen : uraian singkat, pilihan ganda.
    Contoh Instrumen :
    1. Jika , carilah !
    2. Jika , carilah !
    3. Nyatakan luas daerah yang dibatasi oleh garis dengan menggunakan notasi integral!
    4. Hitunglah !
    5. Tentukan = …….
    6. Nilai dengan h > 0 akan maksimum jika h =…..
    a. d. 1
    b. e. 2
    c.
    Kalijambe, 16 Juli 2007
    Mengetahui,
    Kepala Madrasah Guru Mata Pelajaran Matematika




    Drs. Suhamto, M.Pd. Drs. Suhamto, M.Pd.
    NIP. 150242236 NIP. 150242236

Kamis, 01 Januari 2009

KEISTIMEWAAN BULAN RAMADHAN DAN DOA-DOA PILIHAN

Agustus 26, 2008
Bulan Ramadhan memiliki keutamaan dan keistimewaan yang besar. Semua amal soleh yang dilakukan pada bulan ini akan mendapat balasan lebih banyak dan lebih baik. Oleh karena itu kita sangat dianjurkan untuk memperbanyak amal kebajikan dan meninggalkan kemaksiatan. Diantara keutamaan dan keistimewaan bulan Ramadhan tersebut, disebutkan dalam beberapa riwayat:
1. Ramadhan adalah bulan penuh berkah, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan pun dibelenggu. Pada bulan Ramadhan terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Rasulullah SAW bersabda:
قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌمُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلًّ فَيْهَ الشَّيَاطَيْنُ فَيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ ألْفِ شَهْرٍ
Telah datang Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu, saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. (HR. Ahmad)
2. Allah SWT membebaskan penghuni neraka pada setiap malam bulan Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda:
إذَا كَانَ أوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِرَمَضَانَ صُفِّدَتْ الشَّيَاطِيْنُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ وَغُلِّقَتْ أبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ وَفُتِّحَتْ أبْوَابُ الجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَيُنَادِيْ مُنَادٍ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أقْصِرْ وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ وَذَلِكَ كُلُّ لَيْلَةٍ
Jika awal Ramadhan tiba, maka setan-setan dan jin dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satu pintu pun yang dibuka. Sedangkan pintu-pintu surga dibuka, dan tidak satu pintu pun yang ditutup. Lalu ada seruan (pada bulan Ramadhan); Wahai orang yang menginginkan kebaikan, datanglah. Wahai orang yang ingin kejahatan, tahanlah dirimu. Pada setiap malam Allah SWT memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka. (HR Tirmidzi)
3. Puasa bulan Ramadhan adalah sebagai penebus dosa hingga datangnya bulan Ramadhan berikutya. Rasulullah SAW bersabda:
اَلصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَاُن إلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاةٌ مَا بَيْنَهُنَّ إذَاجْتَنَبَ اْلكَبَائِرَ
Jarak antara shalat lima waktu, shalat jum’at dengan jum’at berikutnya dan puasa Ramadhan dengan Ramadhan berikutnya merupakan penebus dosa-dosa yang ada diantaranya, apabila tidak melakukan dosa besar. (HR Muslim)
4. Puasa Ramadhan bisa menebus dosa-dosa yang telah lewat, dengan syarat puasanya ikhlas. Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa berpuasa dibulan Ramadhan karena Iman dan mengharap pahala dari Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (HR Bukhari dan Muslim)
5. Barangsiapa memberi buka orang yang puasa maka mendapat pahala sebanyak pahala orang puasa tersebut.
مَنْ فَطَرَ صَائِمًا كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أجْرِ الصَّا ئِمِ لَا يَنْقُصَ مِنْ أجْرِ الصَّائِمِ شَيْئٌ
Barangsiapa memberi perbukaan (makanan atau minuman) kepada orang yang berpuasa, maka dia akan mendapat pahala seperti pahala orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang berpuasa tersebut. (HR Ahmad)
6. Sedekah yang paling baik adalah pada bulan Ramadhan.
أيُّ الصَّدَقَةِ أفْضَلُ؟ قَالَ صَدَقَةٌ فَيْ رَمَضَانَ
Rasulullah SAW pemah ditanya; Sedekah apakah yang paling mulia? Beliau menjawab: “Yaitu sedekah dibulan Ramadhan.” (HR Tirmidzi)
7. Orang yang banyak beribadah (menghidupkan) bulan Ramadhan, maka dosa-­dosanya diampuni oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa beribadah (menghidupkan) bulan Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari dan Muslim)
8. Doa orang yang berpuasa adalah mustajab Rasulullah SAW bersabda:
ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٍ ؛دَعْوَةُ الصَّائِمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ
Ada tiga macam doa yang mustajab, yaitu doa orang yang sedang puasa, doa musafir dan doa orang yang teraniaya. (HR Baihaqi)
9. Puasa dan ِAl-Qur’an yang dibaca pada malam Ramadhan akan memberi syafaat kepada orang yang mengerjakannya kelak dihari kiamat. Rasulullah SAW bersabda:
اَلصُّيَامُ وَاْلقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ يَقُوْلُ اَلصِّيَامُ أيْ رَبِّ مَنَعْتُهُُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتَ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِى فَيْهِ وَيَقُوْلُ اْلقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِالَّيْلِ فَشَفِّعْنِي فِيْهِ قَالَ فَيُشَفِّعَانِ
Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaat seorang hamba pada hari kiamat. Puasa berkata: “Ya Rabbi, aku mencegahnya dari makan dan minum di siang hari”, ِAl-Qur’ an juga berkata: “Aku mencegahnya dari tidur dimalam hari, maka kami mohon syafaat buat dia.” Beliau bersabda: “Maka keduanya dibolehkan memberi syafaat.” (HR Ahmad)
10. Orang yang melaksanakan Umrah pada bulan Ramadhan maka mendapat pahala seperti melakukan Haji. Rasulullah SAW bersabda:
فَإِنَّ عُمْرَةَ فِيْ رَمَضَانَ حَجَّةٌ
Sesungguhnya umrah dibulan Ramadhan sama dengan pahala haji. (HR Bukhari)
Doa-Doa Bulan Ramadhan
Bulan Ramadhan adalah bulan mulia, penuh berkah dan mustajab, maka kita sangat dianjurkan banyak berdoa. Diantara doa-doa penting dibaca pada bulan Ramadhan adalah:
1. Doa Bulan Rajab dan Sya’ban Menyambut Ramadhan:
شَعْبَانَ وَبَلِّغْناَ رَمَضَانَوَ بَهُمَّ باَرِكْ لَنَا فِيْ رَجَ
“Ya Allah, berkahilah kami dibulan Rajab dan Sya’ban dan pertemukan kami dengan bulan Ramadhan.” (HR Ahmad)
2. Doa Lailatul Qadr:
هُمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيْمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فاَعْفُ عَنَّا
Ya Allah, Sesungguhnya Engkau Dzat Maha Pengampun lagi Maha Pemurah, senang pada ampunan, maka ampunilah kami, wahai Dzat yang Maha Pemurah. (HR Tirmidzi)
3. Doa Shalat Witir:
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّْوْسِ
Maha Suci Engkau penguasa yang memiliki kesucian. (HR Nasai)
قُدُّْوْسٌ رَبُّنَا وَرَبُّ الْمَلائِكَةِ وَالرُّوْحِ سُبُّوْحٌ
Maha Suci Engkau Dzat yang memiliki kesucian, Tuhannya para Malaikat dan Ruh. (HR Daruquthni)
4. Menjelang Berbuka Sebaiknya Membaca doa:
أشْهَدُ أنْ لاَإلَهَ إلاَّ اللهُ أسْتَغْفِرُ اللهُ أسْألُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ
Saya bersaksi tidak ada Tuhan Selain Allah, Saya mohon ampun kepada Allah, Saya mohon Ridha-Mu, SurgaMu dan selamatkanlah saya dari neraka.” Mu dan selamatkanlah saya dari neraka.
5. Doa Buka Puasa
لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أفْطَرْتُ ذَهَبَ الظَّمَاءُ وَابْتَلَّتْ العُرُوْقُ وَثَبَتَ اْلأجْرُ إنْ شَاءَ اللهُ اَللَّهُمَّ
Ya Allah, Aku berpuasa hanya untuk-Mu dan dengan rizki-Mu aku berbuka. Hilanglah rasa haus, tenggorakan menjadz basah, semoga pahala ditetapkan, insya Allah.” (HR Abu Dawud)
6. Jika Berbuka di Tempat Saudara dianjurkan mengucapkan:
أفْطَرَ عِنْدَكُمْ الصَّائِمُوْنَ وَأَكَلَ طَعَامَكُمْ اْلأبْرَارَ وَصَلَّتْ عَلَيْكُمْ الْمَلاَئْكَةُ
Telah berbuka di tempatmu orang-orang yang puasa. Orang-orang baik memakan makanan kalian, dan para malaikat mendoakan kalian.” (HR Abu Dawud)
KH A Nuril Huda
Ketua PP Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU)

قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌمُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلًّ فَيْهَ الشَّيَاطَيْنُ فَيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ ألْفِ شَهْرٍ

KHUTBAH IDUL FITRI 1429 H

MENAHAN MARAH, MEMAAFKAN DAN BERBUAT BAIK ADALAH KESATUAN NILAI YANG MENDASARI KETAQWAAN
Oleh : Suhamto

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الله أكبر 9×
اللهُ اَكْبَرُ كَبِيْراً وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْراً وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّأَصِيْلاً، لاَإلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ وِللهِ الْحَمْدُ.
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ جَعَلَ الْيَوْمَ عِيْداً لِلْمُسْلِمِيْنَ وَحَرَّمَ عَلَيْهِمْ فِيْهِ الصِّياَمَ، وَنَزَّلَ الْقُرْآنَ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّناَتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ، نَحْمَدُهُ وَنَشْكُرُهُ عَلَى كَمَالِ إِحْسَانِهِ وَهُوَ ذُو الْجَلاَلِ وَاْلإِكْراَمِ.
أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ لاَ يَمُوْتُ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ. وَأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ
اَللّهُمَّ صَلِّى وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَ اَصْحَابِهِِ وَذُرِّيَّتِهِ، وَمَنْ تَبِعَهُ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
اَمَّا بَعْدُ: أَيُّهَا النَّاسُ، إِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقاَتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ!


Allah Akbar 3x Walillahil Hamd
Ma’asyiral muslimin rohimakumullah…
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah Swt yang telah memberikan kenikmatan kepada kita dalam jumlah yang banyak, salah satunya adalah nikmat Iman dan Islam sehingga bisa kita nikmati ibadah Ramadhan yang baru saja kita lewati dan ibadah shalat Idul Fitri pada pagi ini. Semoga apa yang kita laksanakan selalu mendapat ridha dari Allah Swt, amin.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi kita Muhammad Saw, kepada keluarga, sahabat dan para penerusnya hingga hari akhir nanti.
Hadirin yang dimuliakan Allah. Di bulan Ramadhan, kita semua merasa sangat berbahagia, tak terasa berlinang air mata, mengingat akan kealpaan, dosa, kelalaian, dan kemaksiatan diri. Inilah bulan tempat kita berkaca dan memperbaiki diri. Inilah Bulan penuh ampunan. Ampunan atas seluruh dosa kita sebelumnya, sehingga kita bagaikan manusia yang terlahir kembali. Subhanallah Allahu Akbar.

Ada getar keharuan dalam hati kita. Ramadhan yang penuh berkah, berlimpah rahmat, dan ampunan, telah meninggalkan kita Dengan berakhirnya bulan Ramadhan kemarin sore membuat jiwa kita muncul dua perasaan sekaligus yakni sedih dan gembira. Kita sedih karena Ramadhan terasa begitu cepat berlalu, padahal belum banyak rasanya amal shalih yang seharusnya kita lakukan. Sedangkan tahun depan belum tentu Ramadhan bisa kita masuki kembali, bukan karena dia tidak akan datang lagi, tapi persoalannya belum tentu usia kita sampai pada Ramadhan tahun yang akan datang.
Allah Akbar 3x Walillahil Hamd
Ma’asyiral muslimin rohimakumullah…
Di pagi hari yang cerah ini, ketika kita mendengar takbir dikumandang kan, tahlil, tahmid dan tasbih serta puji-pujian kepada Allah dilantunkan, ada sebersit rasa haru dan penyesalan yang muncul di hati khususnya mereka yang telah ditinggal oleh kedua orang tua, sanak saudara atau orang-orang yang dicintai. Terbayang ketika mereka masih hidup, biasanya kita datang dan duduk bersimpuh di pangkuan ayah dan bunda seraya menyampaikan permohonan ampun serta maaf atas kesalahan dan kekhilafan kita sebagai anak yang terkadang berbuat dan berkata khilaf, melukai hati mereka. Kita mengucapkan terima kasih atas pengorbanan yang mereka berikan kepada kita tanpa mengharap balas jasa. Sulit untuk kita lupakan perjuangan berat mereka menyayangi dan mendidik kita sewaktu masih kecil, terlalu besar pengorbanan mereka untuk kita abaikan. Oleh karenanya, di pagi hari yang fitri ini sudah seharusnya kita memanjatkan do’a kepada Allah SWT. untuk mereka.
Ya Allah ya Rabbana, ampunilah dosa-dosa kami dan dosa kedua orangtua kami. Sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi kami diwaktu kecil
اللهم اغفر لنا ذنوبنا ولوا لدينا وارحمهما كما ربيانا صغارا
Di hari raya Fitri seperti ini, kita juga biasanya saling berkunjung dan bersalam-salaman dengan sanak saudara, handai tolan, tetangga, teman-teman dan rekan-rekan kita untuk saling memaafkan kesalahan dan melupakan segala ganjalan yang kemungkinan ada dalam hati. Kita rajut kembali tali persaudaraan yang pernah kusut diantara kita, kita bangun kembali keharmonisan yang pernah terusik diantara kita; kita pertebal kembali rasa kebersamaan yang pernah luntur diantara kita dengan mempererat Silaturrahmi.
Allah Akbar 3x Walillahil Hamd
Ma’asyiral muslimin rohimakumullah…
Silaturrahmi bukan sekedar bersentuhan tangan atau memohon maaf semata. Tetapi ada sesuatu yang lebih hakiki dari itu semua, yaitu aspek mental dan keluasan hati. Kalau orang lain mengunjungi kita dan kita balas mengunjunginya, ini tidak memerlukan kekuatan mental yang tinggi. Boleh jadi kita melakukannya karena merasa malu atau merasa berhutang budi kepadanya. Namun, bila ada orang yang tidak pernah bersilaturrahmi kepada kita, lalu dengan sengaja kita mengunjunginya walaupun harus menempuh jarak yang sangat jauh dan melelahkan, memerlukan pengorbanan yang tidak sedikit, baik waktu, tenaga dan materi, apalagi kalau kita bersilaturrahmi kepada orang yang membenci kita, seseorang yang sangat menghindari pertemuan dengan kita, lalu kita mengupayakan diri untuk bertemu dengannya, maka inilah yang disebut silaturrahmi yang sebenarnya.
Hidup kita tidak akan tenang kalau silaturrahmi terputus, karena dengan terputusnya silaturrahmi, di dalam hati seseorang akan tersimpan kebenciaan dan rasa permusuhan. Apabila dalam suatu lingkungan masyarakat ada beberapa orang yang sudah tidak saling tegur sapa, saling menjauhi, di belakang sudah saling menggunjing, dan memfitnah, maka rahmat Allah akan jauh.
Silaturrahmi adalah kunci terbukanya rahmat dan pertolongan Allah SWT. Dengan terhubung dan terpeliharanya silaturrahmi, maka ukhuwah Islamiyah akan terjalin dengan baik. Bagaimana pun besarnya umat Islam secara kuantitatif, sama sekali tidak akan ada artinya bila didalamnya tidak ada persatuan yang kokoh dan kerjasama satu sama lain untuk menyelesaikan permasalahan dan untuk taat berbakti kepada Allah.
Allah Akbar 3x Walillahil Hamd
Ma’asyiral muslimin rohimakumullah…
Memaafkan orang lain yang telah berbuat sewenang-wenang terhadap kita merupakan suatu sikap yang paling mulia di dalam Islam. Sikap ini tidak akan bisa dilakukan kecuali oleh orang-orang yang bersih hatinya, dimana ia lebih menyukai kebaikan ketimbang membalas kejahatan orang lain. Dan lebih baik lagi dari ini adalah berbuat baik kepadanya setelah terlebih dahulu memaafkan kesalahannya.
Ketika usai perang Uhud, Rasulullah SAW. menemukan jenazah pamannya tercinta, Hamzah bin Abdul Muthalib sudah dalam keadaan rusak. Beliau pun menjadi sangat sedih hingga wajahnya tertunduk dan Rasulullah pun menjadi teramat sangat marah hingga ia mengeluarkan sebuah janji bahwa akan membalas menganiaya kaum Quraisy dengan cara yang belum pernah manusia lakukan, padahal Rasulullah SAW. begitu kuat menahan siksaan berbagai perlakuan tidak baik dari kaum Quraisy bahkan memaafkannya. Maka Allah kemudian menurunkan firman-Nya :
“Dan jika kamu melakukan pembalasan, balaslah seperti yang mereka lakukan kepadamu. Tetapi jika kamu bersabar, maka kesabaranmu itu akan lebih baik bagimu. Dan hendaklah kamu tabahkan hatimu, dan tiadalah ketabahan hatimu itu karena berpegang kepada Allah. Jangan pula kamu bersedih hati terhadap perbuatan mereka. Jangan pula kamu bersesak dada terhadap apa yang mereka rencanakan”.(QS Annahl : 126-127)
Nabi SAW. pun akhirnya mengumpulkan kaum Muslimin dan menyampaikan pidato yang berisi larangan melampiaskan amarah dan dendam dengan melakukan penganiayaan biadab terhadap mayat-mayat musuh.
Allah Akbar 3x Walillahil Hamd
Ma’asyiral muslimin rohimakumullah…
Dalam Islam, sikap menahan amarah mempunyai posisi dan peran yang sangat penting. Menahan amarah akan menjadikan seseorang sanggup menahan diri untuk tidak melakukan tindakan tercela dalam bentuk apapun. Menahan marah, memaafkan, dan berbuat baik adalah kesatuan nilai yang mendasari ketakwaan. Menahan marah saja tanpa memaafkan bukan ciri orang taqwa, tetapi ciri orang pendendam. Sikap menahan amarah merupakan salah satu karakteristik orang bertakwa yang dijanjikan oleh Allah SWT. sebagai penghuni syurga. Ini berarti bahwa ketakwaan seseorang dapat dilihat dari kemampuannya menahan amarah yang dapat merugikan orang lain.
Orang yang mampu menahan amarah berarti ia telah mampu meleburkan dirinya ke dalam diri orang lain dan membuang jauh-jauh sifat egoisnya, dan marah hanya dapat disembuhkan dengan memaafkan.
Memang sudah menjadi tabiat manusia, tatkala hatinya disakiti, dia akan merasa sakit hati dan boleh jadi berujung dengan kedendaman. Walaupun demikian, bukan berarti kita harus dendam setiap kali ada yang menyakiti; Malah sebaliknya, jika kita didzalimi, maka do’akanlah orang-orang yang mendzalimi itu agar bertaubat dan menjadi orang shaleh. Mampukah kita melakukannya ? Sebetulnya sederhana sekali tekniknya, yaitu dengan cara bertanya pada diri kita sendiri : apa sih yang paling kita inginkan dari sikap orang lain pada diri kita, ketika kita berbuat salah ?
Kita sangat berharap agar orang lain tidak murka kepada kita. Kita berharap agar orang lain bisa memberitahu kesalahan kita dengan cara bijaksana. Kita berharap agar orang lain bisa bersikap santun dalam menyikapi kesalahan kita. Kita sangat tidak ingin orang lain marah besar atau bahkan mempermalukan kita di depan umum.
Kalaupun hukuman dijatuhkan, kita ingin agar hukuman itu dijatuhkan dengan adil dan penuh etika. Kita ingin diberi kesempatan untuk memperbaiki diri, kita juga ingin disemangati agar bisa berubah. Kalau keinginan-keinginan ini ada pada diri kita, mengapa ketika orang lain berbuat salah, kita malah mencaci maki, menghina, memvonis, memarahi, bahkan tidak jarang kita mendzalimi ?
Allah Akbar 3x Walillahil Hamd
Ma’asyiral muslimin rohimakumullah…
Memaafkan tidaklah mudah. Kata para sufi, memaafkan harus dilatih terus menerus. Sifat pemaaf tumbuh karena kedewasaan ruhani. Ia merupakan hasil perjuangan berat ketika kita mengendalikan kekuatan di antara dua kekuatan, pengecut dan pemberang.
Sifat pemaaf menghiasi akhlak para nabi dan orang-orang shaleh. Ruhani mereka telah dipenuhi sifat Allah Yang Maha Pengampun. Maaf yang lahir dari perkataan yang tulus kepada orang lain. Karena itu untuk bisa memaafkan, kita harus memusatkan perhatian kita kepada orang lain.
Nabi Muhammad SAW. sangat terkenal sebagai pemaaf; Beliau menyerahkan sorbannya sebagai tanda maafnya kepada Wahsyi, yang telah membunuh pamanda tercinta, Hamzah bin Abdul Muthalib.
Suatu ketika ‘Ali bin Husein sedang berwudhu, budaknya menjatuhkan wadah air ke atas kepalanya. Takut kalau menyakiti tuannya, budak itu menggumamkan ayat : “Orang-orang yang mampu mengen-dalikan amarahnya………..” Ali berkata, “Aku tahan marahku”. Budak itu melanjutkan : ... Dan orang-orang yang memaafkan orang lain…….” Lalu Ali berkata, “Aku maafkan kamu.” ٍSelanjutnya budak itu menyelesaikan ayat seraya bergumam :
…. “Sesung-guhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik”. Ali pun berkata, “Aku merdekakan kamu”.
Menahan marah, memaafkan, dan berbuat baik harus dilakukan sekaligus. Allah menjelaskan bahwa ketiganya sebagai karakteristik orang taqwa sebagaiman dalam firman-Nya :

“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka Mengetahui” (QS. Ali ’Imran : 135).
Allah Akbar 3x Walillahil Hamd
Ma’asyiral muslimin rohimakumullah…
Semoga ibadah kita di bulan Ramadhan tahun ini diterima oleh Allah Rabbul ‘Alamin dan menjadi momentum bagi kita semua untuk bercermin diri, bermuhasabah atas perilaku kita terhadap saudara-saudara kita selama ini. Mudah-mudahan kita termasuk golongan orang-orang yang senantiasa terbuka hatinya untuk menjalin, memelihara dan mempererat tali silaturrahmi, demi terwujudnya umat yang bersatu padu di bawah naungan rahmat dan maghfirah Allah SWT.
Yaa Allah, Yaa Rahman, inilah hamba-hambu-Mu, datang bersimpuh di hadapan kebesaran-Mu. Inilah, yaa ‘Aziiz, makhluk-makhluk-Mu yang lemah dan tak berdaya, duduk di hadapan altar kemuliaan dan keagungan-Mu. Yaa Ghaani, inilah orang-orang fakir yang menundukkan kepala karena malu kepada-Mu, kini menengadahkan tangan-tangan kami untuk memohon belas kasih-Mu. Yaa Allah, Yaa Rahman, yaa Rahiim. Kami semua hamba-hamba Mu yang lemah, datang memohon rahmat Mu. Sekalipun dengan tertatih-tatih, kami berupaya mendekatkan diri kepada-Mu, berharap kasih sayang-Mu. Setiap malam kami berusaha membaca al-Quran untuk memahami petunjuk-Mu. Setiap saat kami menyeru asma Agung-Mu. Semua itu, tak lain hanyalah untuk menggapai ridla Mu.
Ya Allah, baguskanlah perangai dan tingkah laku kami; Jauhkanlah kami dari perangai dan tingkah laku yang tercela. Amien ya Rabbal ‘Alamin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ
اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ
لِيْ وَلَكُمْ.